Banyak ulama Nusantara yang mempunyai prestasi gemilang. Keilmuannya diakui bukan hanya dari kalangan bangsanya sendiri, namun lebih daripada itu. Umat Islam dari belahan dunia ikut ber-istifadah kepadanya, baik melalui karyanya yang tersebar atau ikut langsung mengaji kepadanya di Masjidil Haram. Salah satu sosok tersebut adalah Syaikh Abdul Hamid al-Qudsi, ulama Nusantara yang menjadi imam sekaligus pengajar di Masjidil Haram.
Syaikh Abdul Hamid al-Qudsi dikenal sebagai ulama yang multi talenta. Ia menguasai berbagai disiplin ilmu agama. Halaqahnya dikitari banyak thalabah dari berbagai penjuru dunia Islam, salah satu santrinya yang menjadi ulama besar adalah Syaikh Umar Abdul Jabar.
Menurut Kiai Maimoen Zubair, Syaikh Abdul Hamid al-Qudsi merupakan salah satu murid andalan Sayyid Umar Syatha (kakak Sayyid Abu Bakar Syatha, pengarang kitab I’ânatu al-Thâlibin). Ketika Sayyid Umar mengajar, maka al-Qudsi ini sering duduk di depan, sebab Sayyid Umar sering mengevaluasi keilmuan (memberikan pertanyaan) kepada para santrinya, dan al-Qudsi adalah santri yang menonjol dari sekian thalabah yang ada. Setiap ada ‘tamrinan’ dari Sayyid Umar, maka al-Qudsi adalah santri yang sering menjawab dan mendapatkan predikat ‘shahih’ atas jawabannya. Selamat membaca…!?
Spesifikasi Buku:
Judul : Syaikh Abdul Hamid al-Qudsi : Imam Masjidil Haram dari Nusantara
Penulis : Amirul Ulum
Ukuran : 13,5×20,5 cm
Tebal : xiv + 136 (150)
Sampul : Soft Cover
ISBN :
Berat : 170 gram
Harga : 55.000