“Allah atauTuhan, bagi kami sekarang bukanlah ucapan hampa lagi. Kata itu, aduhai sangat banyak diucapkan orang tanpa dipikirkan.
Kini bagi kami bunyinya kudus, suci. Terima kasih, terima kasih sekali, bahwa Nyonya telah menyingkapkan tirai yang ada di hadapan kami, sehingga dapat menemukan yang lama kita cari.”
-Surat Kartini kepadaNyonya Nellie van Kol tanggal 21 Juli 1902-
“Ingin sekali saya menggunakan gelar tertinggi, yaitu hamba Allah. Sekarang hidup menuntut janji itu. Tidak ada sesuatu yang terlalu pahit, terlalu berat, terlalu keras bagi kami, apabila kami dengan perbuatan itu dapat membantu sedikit pembangunan tugu peringatan yang indah yaitu: kebahagiaan bangsa.”
-Surat Kartini kepada Nyonya R.M. Abendanon Mandri tanggal 1 Agustus 1903-
Buku ini mengungkap perjalanan teologi dan spiritual Kartini, mulai Tuhan dan syariat-Nya yang dianggapnya hampa hingga menjadi sangat bermakna, sehingga kegelapan yang ada dalam hatinya disirnakan oleh sebuah cahaya yang terang benerang.
Dalam surat-suratnya, Kartini menyebutkan bahwa orang yang berjasa dalam menemukan Tuhannya (Allah) adalah Nyonya Nellie van Kol dan Nyonya R.M. Abendanon, bukan seorang ulama atau kiai. Sehingga, terjadilah sebuah kemusykilan. Sebagian kemusykilan dalam surat-surat Kartini telah diungkap dalam buku ini, di antaranya adalah, adanya indikasi kalau nama Kiai Shaleh Darat telah disamarkan dalam surat Kartini yang notabenya sudah diedit oleh Mr. J.H. Abendanon. Selain itu, ternyata, Kartini adalah masih termasuk salah seorang keturunan Rasulullah Saw yang bermarga al-Habsyi.{}
SPESIFIKASI BUKU :
Judul : Kartini Nyantri
Penulis : Amirul Ulum
Ukuran : 13,5×20,5 cm
Tebal : x+266 halaman
ISBN : 978-602-60177-2-7
Harga : Rp. 70.000
Berat : 144 gram
Penerbit : CV. Global Press
Untuk info pemesanan silahkan hubungi ke 0856-0118-9556 (via WA/SMS/ Phone). Terima kasih atas kerjasamanya.